Gejala-Gejala Penyakit Lain yang Mirip Dengan Stroke

Kalau ada kecurigaan bahwa seseorang menderita stroke, walaupun gejalanya kecil, selalu mintalah saran dokter. Kondisi-kondisi lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan stroke, diantaranya:

Penyakit Alzheimer

     Penyebab demensia (hilang ingatan) yang paling umum adalah Alzheimer, merupakan penyakit degeneratif otak yang tidak dapat disembuhkan. Gejala pertama biasanya adalah berkurangnya ingatan diikuti kesulitan berbicara yang berlanjut pada kebingungan yang benar-benar melumpuhkan.

     Berbeda dengan stroke, kondisi ini tidak disebabkan oleh gangguan pasokan darah ke otak, tetapi gejala-gejalanya mirip dengan infark ganda yang sering kali dapat dicegah atau dirawat secara efektif. Jangan dengan mudah beranggapan bahwa ingatan yang menurun pada anggota keluarga yang sudah tua adalah akibat dari Alzheimer atau demensia pada masa tua, selalu periksakan ke dokter.

Penyakit Alzheimer


Tumor Otak

     Tumor otak, entah itu ganas atau tidak, dapat menyebabkan gejala-gejala yang sangat mirip dengan stroke. Seperti halnya stroke, tumor otak dapat terjadi secara tiba-tiba. Gejala yang terjadi setelah tumor berhasil dikeluarkan dapat dianggap sebagai tumor kedua, sedangkan kenyataannya yang bertanggung jawab adalah stroke. Sekali lagi, sangatlah penting untuk memeriksakan diri ke dokter tanpa ditunda-tunda.

Pengerasan Otak atau Sumsum Tulang Belakang

     Gejala pengerasan otak dan sumsum tulang belakang yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang diantaranya kelumpuhan sementara, pandangan ganda, dan tremor. Pengerasan otak dan sumsum tulang belakang terjadi dua kali lebih banyak pada wanita dibanding pria, dan biasanya mulai muncul setelah usia 40 tahun walaupun gejalanya sering disalahartikan sebagai stroke.

Epilepsi (ayan)

     Kejang epilepsi (tembakan sel-sel saraf yang cepat dan tidak normal ke bagian korteks otak) dapat disalahartikan sebagai stroke. Kejang epilepsi parah dapat menyebabkan orang mengalami kelumpuhan sementara selama beberapa jam sampai dengan beberapa hari.

Luka di Kepala

     Benturan di kepala dapat menyebabkan pembengkakan otak, mirip stroke, yang disebabkan oleh perdarahan. Walaupun tidak terjadi pembengkakan, tabrakan tiba-tiba antara otak dan tulang tengkorak dapat menyebabkan sel-sel otak menjadi sangat bersemangat dan menembakkan pesan-pesan yang tidak lazim dan tidak diinginkan, mirip dengan epilepsi

Fakta mengenai gejala-gejala lain yang mirip dengan stroke:


  • Beberapa orang dapat mengalami kejang epilepsi selama menderita stroke.
  • Vertigo (perasaan kepala berputar) tanpa disertai gejala-gejala lain jarang sekali disebabkan oleh stroke.
  • Beberapa kondisi lain mempunyai gejala yang sangat mirip dengan stroke. Jadi jangan mudah menyimpulkan bahwa seseorang mengalami stroke, selalu mintalah nasihat dokter.
  • CT Scan otak sangat membantu dalam menentukan penyebab lain pada gejala seperti stroke.
  • CT Scan yang dilakukan beberapa jam setelah serangan stroke dapat menunjukkan hasil yang normal, bahkan pada orang yang mengalami stroke parah. Stroke kecil mungkin tidak tampak sama sekali pada CT Scan.

Mintalah saran dokter

     Siapa saja yang mengalami gejala stroke, bagaimanapun ringannya, harus diperiksa oleh dokter untuk mencegah kemungkinan kondisi-kondisi lain dan memutuskan perawatan yang paling tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar