Test Stres

Untuk menilai tingkat stres dikembangkan peneletian dengan mengembangkan suatu metoda kartu tes, yang dikembangkan oleh Thomas Holmes, M.D., dan rekan penelitiannya di University of Washington School of Medicine di Seatle, melakukan penelitian untuk menilai peristiwa stres yang kita hadapi. Peristiwa dengan angka (atau nilai) lebih tinggi biasanya menimbulkan respon stres yang lebih besar dibandingkan pristiwa dengan angka (atau nilai) yang lebih kecil. Perhatikan bahwa stresor dapat berupa peristiwa negatif maupun positif.




untuk menilai tingkat stres anda sendiri, ambil setiap nilai stresor yang anda alami dalam tahun terakhir, kalikan angka itu dengan jumlah kali anda mengalami stresor selama tahun tersebut, hingga empat kali (jika terjadi lebih dari lima kali, kalikan saja dengan empat), terakhir jumlahkan.

Dr. Holmes dan rekan-rekannya telah menemukan  hubungan antara stres dan kesehatan: orang dengan nilai skor yang tinggi sangat rentan terhadap penyakit serius. Sekitar 80 persen orang yang mendapatkan nilai 300 menjadi sakit segera, demikian pula 50 persen orang yang nilainya antar 200 sampai 299 dan sekitar 30 persen orang yang nilainya antara 150 dan 199.

Tetapi tunggu sebentar, yang sesungguhnya bukan skor anda tetapi bagaimana anda berespons terhadap stres itu menurut Larry, J. Fredman, Ph.D., direktur Pain and Stress Rehabilitation Center di Newark, Delaware. Orang yang terlatih melakukan stres management dapat menangani lebih banyak stresor. Jadi jika nilai anda tinggi, anggaplah itu sebagai peringatan dan motivator untuk melatih penurunan stres ketimbang suatu ramalan bencana tertentu.

Berikut ini daftar kejadian yang memicu stres dan nilainya:
  • Kematian suami atau istri: 100
  • Perceraian: 73
  • Hidup terpisah dalam perkawinan: 65
  • Kematian keluarga dekat: 63
  • Hukuman penjara: 63
  • Cidera atau penyakit pribadi: 53
  • Perkawinan: 50
  • Dipecat dari pekerjaan: 47
  • Rukun kembali antara suami - istri: 45
  • Pensiun: 45
  • Perubahan kesehatan anggota keluarga: 44
  • Kehamilan: 40
  • Penambahan anggota keluarga: 39
  • Penyesuaian kembali bisnis: 39
  • Masalah seks: 39
  • Perubahan status keuangan: 38
  • Kematian kawan dekat: 37
  • Pindah kerja: 36
  • Problem keluarga suami - istri: 35
  • Berhutang untuk rumah atau bisnis: 31
  • Penyitaan barang yang digadaikan: 30
  • Perubahan tanggung jawab kerja: 29
  • Anak meninggalkan rumah: 29
  • Percekcokkan dengan saudara ipar: 29
  • Melihat kemajuan orang lain: 28
  • Pasangan memulai atau berhenti bekerja: 28
  • Memulai atau menghakhiri sekolah: 26
  • Perubahan kondisi kehidupan: 25
  • Masalah dengan atasan: 23
  • Pindah tempat tinggal: 20
  • Jam atau kondisi kerja yang berbeda: 20
  • Pindah ke sekolah yang baru: 20
  • Perubahan dalam kegiatan keagamaan: 19
  • Perubahan jenis atau jumlah rekreasi: 19
  • Perubahan aktivitas sosial: 18
  • Berhutang untuk barang kecil seperti televisi: 17
  • Perubahan kebiasaan tidur: 16
  • Perubahan kebiasaan makan: 15
  • Perubahan dalam pertemuan keluarga: 15
  • Liburan: 13
  • Pelanggaran hukum kecil: 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar