Serangan Jantung - Infark Miokardium

     Kematian sebagian otot jantung, akibat tersumbatnya pasokan darah otot jantung, sering disebut serangan jantung, dan juga dikenal sebagai Infark Miokardium.

     Serangan jantung adalah hasil akhir ateros-klerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah) dalam arteri koroner yang memasok otot jantung dan mungkin didahului oleh angina (nyeri dada). Serangan jantuk adalah salah satu penyebab utama kematian di negara maju. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit arteri koroner, yang timbul dari aterosklerossis.

     Gejala dari serangan jantung ini biasanya timbul mendadak dan meliputi:
  • Nyeri yang parah, berat dan menekan seperti angina tetapi lebih buruk, di bagian tengah dada menjalar ke atas hingga leher dan gigi dan menuju lengan, khususnya lengan kiri, kadang pada siku.
  • Kulit pucat dan berkeringat dingin
  • Sesak napas
  • merasa mual dan kandang bisa muntah.
  • Rasa Cemas, kadang disertai rasa takut mati.
  • Tidak bisa tenang.

Komplikasi yang dapat terjadi saat kejadian yaitu:
  • Dalam beberapa menit pertama, bahaya utamanya adalah gagal jantung akut dan henti jantung.
  • Dalam beberapa jam dari hari pertama setelah serangan jantung, risiko utamanya adalah perkembangan denyut jantung tidak teratur (aritmia)
  • Dalam beberapa minggu atau bulan setelah serangan tersebut, kemampuan jantung untuk memompa mungkin terlalu lemah, yang dapat menimbulkan keadaan yang disebut dengan gagal jantung kronis. Gejalanya meliputi kelelahan, sesak napas dan pergelangan kaki bengkak. Komplikasi yang lebih jarang meliputi kerusakan salah satu katup jantung atau peradangan membran yang meliputi permukaan jantung, perikardium dan menimbulkan perikarditis. Keduanya juga dapat menimbulkan gagal jantung.
     Untuk dapat mengetahuinya dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Elektrokardiogram (EKG) yang akan menunjukkan bukti apakah ada serangan jantung atau tidaknya. Untuk memastikan diagnosis, sampel darah perlu diambil untuk mendapatkan kadar enzim tertentu yang bocor ke dalam darah dari kerusakan otot jantung.

     Penanganan perlu dilakukan dengan segera diantaranya adalah meredakan rasa nyeri dan mengembalikan pasaokan darah ke otot jantung untuk mengurangi jumlah kerusakan dan mencegah komplikasi lanjut. Tujuan ini dapat tercapai dengan merawat pasien segera di unit perawatan intensif (ICU). Anda akan diberi suntikan morfin untuk meredakan rasa nyeri.

     Untuk mengurangi kerusakan jantung dalam enam jam pertama setelah serangan, mungkin diberi obat untuk melarutkan gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Alternatif lainnya, anda mungkin diharuskan menjalani angioplasti koroner untuk membuka arteri. Jika aliran darah ke otot jantung yang rusak dapat dikembalikan dalam waktu enam jam, kemungkinan untuk pulih sepenuhnya menjadi lebih besar.

     Setelah pulih dari serangan, kondisi arteri koroner dan otot jantung anda akan dinilai. Pemeriksaan seperti EKG dan ekokardiografi digunakan untuk membantu memutuskan penanganan selanjutnya. Jika kekuatan memompa jantung terganggu, anda akan diresepkan inhibitor (penghambat) ACE dan atau obat diuretik.

     Jika pemeriksaan menunjukkan anda mengalamai denyut jantung tidak teratur yang menetap, anda perlu menggunakan alat pacu jantung ang ditanam di dalam dada. Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menurunkan risiko serangan jantung lain, dan anda mungkin akan diresepkan obat penyekat (bloker) beta dan atau aspirin untuk alasan ini.

     Anda juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak dan meminum obat penurun lipid (lemak) untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Obat ini memberi manfaat setelah serangan jantung, bahkan jika kadar kolesterol anda tidak meningkat. Jika sebuah arteri koroner tersumbat, anda mungkin memerlukan tindakan jalan pintas (operasi bypass).

     PERINGATAN, serangan angina (nyeri dada) yang tidak merespon terhadap terapi biasanya atau berlangsung lebih lama dari 15 menit, mungkin adalah serangan jantung dan memerlukan penanganan gawat darurat di rumah sakit dengan segera. Sekitar 1 dari 5 orang tidak mengalami nyeri dada terlebih dahulu saat terjadi serangan jantung. Namun, mungkin ada gejala lain, seperti sesak napas, pingsan berkeringat dan kulit pucat. Pola gejala ini disebut "serangan jantung diam-diam" atau "silent infark".

     Anda tidak perlu takut akan mengalami serangan jantung kembali. Banyak rumah sakit menawarkan program rehabilitasi kardiak berkelanjutan setelah pasien diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

     Jika anda belum pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, jika anda ditangani segera dan jika tidak ada komplikasi, anda memiliki harapan yang baik. Setelah dua minggu, risiko serangan jantung berulang akan menurun cukup besar. Harapan ini akan lebih baik jika anda berhenti merokok, mengurangi asupan alkohol, berolahraga teratur dan menjalani pola makan yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar