Gejala stroke sangat bervariasi, tergantung pada daerah otak yang terkena. Pada umumnya gejala dapat dibagi menjadi masalah fisik, masalah mental dan masalah bahasa. Hal yang langka bagi seseorang untuk mengalami semua gejala yang ada pada daftar di bawah ini dan tingkat keparahan gejalanya bervariasi, dari yang ringan dan sementara hingga parah dan menetap.
Gejala Fisik, Mental dan Bahasa pada penderita stroke
Gejala Fisik
- Hilangnya kesadaran selama stroke: 60% stroke terjadi ketika orang itu dalam keadaan sadar. Kehilangan kesadaran biasanya menyertai stroke yang disebabkan oleh perdarahan.
- Inkontinensia (tidak mampu menahan buang air besar dan buang air kecil): 90% pasien dapat mengontrolnya kembali setelah beberapa minggu.
- Kelumpuhan atau kelemahan otot: 75% pasien tangan dan kakinya lumpuh pada sisi tubuh yang sama; gerakan-gerakan kecil yang membutuhkan kemampuan yang lebih, seperti menulis (jadi tidak bisa melakukan gerakan untuk menulis), sering dialami oleh orang yang tidak lumpuh total.
- Spastistitas: kekakuan otot pada anggota badan yang lumpuh meningkat pada hari-hari atau minggu-minggu pertama setelah serangan stroke dan otot mungkin bergerak tersentak-sentak secara tidak sadar. Kondisi ini memang tampak mengagetkan, tetapi menandakan kesempatan penyembuhan yang lebih besar.
- Gerakan sentakan otot yang tidak disadari (gerakan refleks) pada anggota badan yang lumpuh ketika menggunakan anggota badan yang tidak lumpuh.
- Kehilangan perasaan di daerah-daerah yang terpengaruh: kira-kira 30% pasien mengalami kehilangan perasaan ringan. Dalam kasus langka, pasien mungkin akan kehilangan seluruh perasaan pada satu sisi tubuh atau pada anggota badan.
- Kesulitan menelan: menelan melibatkan banyak saraf dan otot dan kira-kira 30% pasien mengalami kesulitan menelan selama beberapa hari pertama setelah serangan stroke.
- Berbicara pelo (disartria): akibat dari pelemahan atau kelumpuhan otot.
- Masalah penglihatan: biasanya bersifat sementara, namun terkadang ada yang menjadi permanen.
- Kehilangan "refleks pembalik" yang menjaga keseimbangan seseorang dan koordinasi yang buruk. Kedua-duanya mempengaruhi postur tubuh dan gerakan seseorang.
- Mudah lemah dan stamina menurun.
Gejala Mental
- Kebingungan: biasanya membaik dalam beberapa hari.
- Hilangnya ingatan visual dan verbal
- Kesulitan belajar dan berfikir
- Kehilangan konsentrasi dan kemampuan berorganisasi
- Masalah psikologis: mula-mula kecemasan dan frustasi, sering kali diikuti depresi dan kemarahan.
Masalah Bahasa
- Mungkin ada beberapa masalah dengan bahasa jika pusat otak yang mengontrok bahasa dipengaruhi oleh stroke: pada sebagian besar orang, pusat ini berada di otak besar sebelah kiri.
- Disfasia motorik: pasien memahami bahasa dengan baik, tetapi tidak dapat mengungkapkan diri mereka melalui berbicara atau tulisan.
- Disfasia reseptif: pasien dapat berbicara dan menulis tetapi sulit mengerti apa yang dikatakan atau ditulis.
Fakta dan ringkasan mengenai gejala-gejala stroke
- Jaringan otak tidak mengandung reseptor nyeri, jadi tidak ada rasa sakit di tempat terjadinya stroke.
- Tengkorak mengandung reseptor rasa nyeri, maka jika otak membengkak sebagai akibat perdarahan, kenaikan tekanan menyebabkan rasa sakit yang parah. Rasa sakit ini datang secara tiba-tiba dan meningkat dengan cepat.
- Selain menyebabkan masalah fisik dan mental, stroke juga menyebabkan kesulitan berbahasa.
- Tingkat dan jenis gejala yang terjadi tergantung pada daerah otak yang dipengaruhi dan besar kecilnya kerusakan.
- Hanya sedikit orang yang akan mengalami semua gejala yang terdapat pada daftar di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar