Sesaat setelah stroke, otot-otot yang lumpuh mengalami kelemasan (hipotonik), tetapi secara bertahap kondisi berubah menjadi kaku (hipertonik atau spastik) dalam beberapa hari selanjutnya. Pada pasien yang tidak dapat bergerak, ada risiko terbentuknya trombus vena dalam pada otot betis. Menggunakan kaos kaki pendukung dan menggunakan obat antikoagulan dapat mencegah hal ini.
Selama menjadi kaku, fisioterapis secara teratur akan menggerakkan anggota badan melewati rentang gerak yang normal untuk mengurangi kekakuan dan mencegah masalah-masalah pada sendi.
Memulai Pemulihan Pasca Stroke
Karena kemungkinan tingkan keberhasilan fisioterapi tinggi, peran fisioterapis yang utama adalah membantu pasien menjalankan pemulihannya secepat mungkin. Ketepatan tujuan pengobatan ini tergantung pada keparahan stroke, bagian tubuh yang terpengaruh, kecepatan awal penyembuhan, gaya hidup pasien, dan tujuan-tujuan rehabilitasi. Setiap tujuan, seperti belajar berjalan kembali, dipecah menjadi komponen-komponen gerakan, maka setiap gerakan dapat dilatih dan disempurnakan secara lebih mudah.
Perawatan pemulihan biasanya dimulai di bangsal rumah sakit atau unit stroke. Pasien diberi latihan yang secara spesifik dirancang untuk memicu respon-respon paling kecil atau hentakan-hentakan pada otot yang lumpuh dan membantu mengurangi kekakuan. Pada awalnya, dalam proses ini beberapa pasien akan mengalami kesulitan, frustasi dan kelelahan, tetapi proses ini sangat penting untuk penyembuhan jangka panjang.
Fisioterapis juga mengajarkan kepada pasien cara menyeimbangkan diri ketika duduk dan cara dapat bergerak dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya. Dua fisioterapis bekerja bersama untuk mengajari pasien bagaimana berdiri, bagaimana memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain, dan bagaimana mengambil beberapa langkah pertama.
Tingkat Fisioterapi Selanjutnya Pada Penderita Stroke
Begitu proses penyembuhan mulai berjalan, perawatan mulai dijalankan di bagian fisioterapi khusus agar menjadi lebih intensif. Pasien menggunakan banyak sekali peralatan, termasuk bar (batang) paralel untuk berjalan, tikar untuk berbagai latihan khusus, dan meja kursi khusus untuk belajar berdiri dan duduk.
Fakta Tentang Stroke
- Tampaknya otak "mematikan" kemampuan yang tidak digunakan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga anggota badan yang lumpuh tetap bergerak walaupun secara pasif.
- Pada kasus ketika perintah-perintah saraf tidak efektif, menggerakkan anggota badan akan menghentikan otak "mematikan" kemampuan otot secara permanen. Sangat mungkin hal ini membuat anggota badan dapat bergerak.
Mengenai Fisioterapi untuk Stroke
- Fisioterapi berperan besar dalam mengembalikan fungsi-fungsi yang rusak karena stroke.
- Waktu yang dibutuhkan untuk fisioterapi tergantung dari kegiatan rutin di rumah sakit dan seberapa banyak perawatan yang dapat dijalani seseorang tanpa lelah.
- Fisioterapi tidak berakhir ketika pasien meninggalkan rumah sakit, tetapi berkelanjutan, baik sebagai pasien rawat jalan meupun di rumahnya sendiri. Pasien diberi latihan-latihan rutin yang juga dijelaskan kepada pengasuhnya/perawatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar