Beberapa wanita (kira-kira 3%) menderita apa yang disebut diabetes kehamilan (gestasional) saat hamil. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi diduga ada hubungannya dengan hormon yang diproduksi selama hamil. Setelah kira-kira minggu ke-24, hormon yang dikeluarkan plasenta (organ yang menghubungkan pasokan darah ibu ke janin yang sedang berkembang) dapat membuat pasokan insulin bagi wanita hamil itu sendiri menjadi kurang efektif sehingga kadar glukosa dalam darahnya naik. Glukosa yang berlebihan ini meluap ke urinnya dan terdeteksi dalam pemeriksaan rutin selama hamil yang dilakukan di klinik ibu hamil.
Siapapun yang diduga berisiko menderita diabetes kehamilan (contohnya, mereka yang bermasalah selama kehamilan sebelumnya) kemungkinan akan diperiksa lebih cepat.
Glukosa darah ibu akan kembali normal setelah bayi dan plasenta dilahirkan, tetapi wanita itu mungkin akan mengalami masalah yang sama jika ia hamil lagi. Setengah dari mereka yang mengalami diabetes kehamilan kemungkinan akan menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari; dokter harus melakukan pemeriksaan berkala terhadap diabetes ini.
Wanita yang tidak menderita diabetes kehamilan tidak berarti ia tidak akan mengalaminya di kehamilan berikutnya. Sesungguhnya, semakin anda bertambah tua, kemungkinan terkena penyakit ini semakin tinggi.
Efek Terhadap Ibu dan Anak
Bayi menerima nutrisi dari pasokan darah ibu melalui plasenta. Jika ada banyak glukosa di darahnya, tubuh bayi akan menghasilkan insulin tambahan sebagai reaksinya. Keadaan ini mendorong penyimpanan lemak dan membuat bayi itu tumbuh terlalu besar (suatu kondisi yang disebut makrosomia). Hal ini berarti kemungkinan besar bayi harus dilahirkan dengan operasi sesar.
Setelah kelahiran, insulin tambahan yang dihasilkan pankreas bayi dapat menyebabkan gula darahnya jatuh terlalu rendah (hipoglikemia) setelah dipisahkan dengan darah ibu yang kaya akan glukosa. Oleh karena itu, untuk sementara waktu sang bayi perlu diberi glukosa tambahan melalui pembuluh darah balik.
Seorang wanita dengan diabetes kehamilan juga berisiko ternea infeksi saluran kencing dan pre-eklampsia, pre eklamsia adalah sebuah kondisi unik selama hamil dimana sang ibu menderita tekanan darah tinggi dan terdapat protein dalam jumlah abnormal pada urin.
Pengobatan
Kebanyakan wanita hanya membutuhkan terapi diet untuk mengatur kadar glukosa mereka, tetapi beberapa diantaranya dapat membutuhkan injeksi insulin. Dokter atau ahli diet anda akan membantu anda merencanakan makanan anda yang harus dimakan dan kapan waktu makan, untuk memastikan kadar gula anda tetap terpelihara dalam kisaran sehat. Olahraga ringan yang teratur akan menolong menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah tekanan darah tinggi.
Pertolongan Mandiri
- Olahrga rutin dan teratur dapat membantu sistem untuk menggunakan glukosa darah secara efisien. Tanyakanlah kepada dokter atau bidan anda jika tidak tahu jenis olahraga terbaik selama kehamilan.
- Jangan makan porsi untuk dua orang. Hal itu tidak perlu dan dapat menaikkan berat badan yang akan meningkatkan risiko diabetes kehamilan.
- Jangan tergoda untuk mangkir dari jadwal pemeriksaan rutin selama hamil. terutama pada tahap akhir kehamilan anda.
Apa yang Harus Diketahui Perihal Diabetes Pada Masa Kehamilan
- Diabetes sementara dapat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan menghilang setelah kelahiran.
- Diabetes kehamilan dapat diketahui dari pemeriksaan rutin selama hamil kira-kira 24 minggu.
- Kebanyakan wanita dengan diabetes kehamilan hanya memerlukan pengaturan pola makan (diet) yang sehat agar dapat tetap sehat. Sebagian kecil dari mereka mungkin membutuhkan insulin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar